Hiburan |
- Casing Full-Tower
- Casing Mid-Tower
- Casing Mini-Tower
Casing mini-tower ini ukurannya lebih kecil
dibandingkan casing mid-tower, casing jenis ini hanya bisa menampung motherboard
dengan ukuran Micro-ATX. Casing computer yang saya gunakan seperti gambar di
samping ialah jenis casing computer mini tower
- Casing Mini-ITX
Seperti namanya, casing mini-ITX ini hanya bisa menampung
motherboard dengan ukuran Mini-ITX, ukurannya jauh lebih kecil kalau
dibandingkan dengan casing mini-tower, dan biasanya casing jenis ini
menggunakan power supply dengan ukuran khusus lebih kecil dari power supply yag
biasa kita lihat di dalam casing-casing computer .
1.POWER SUPPLY & JENIS KONEKTOR
A.POWER SUPPLY
Power supply mengubah arus
listrik AC menjadi DC. Baik pada casing model desktop maupun tower, power
supply berupa kotak logam yang terletak di bagian belakang unit sistem.
Terdapat seikat kabel yang besar yang menyediakan listrik bagi komponen di
dalam unit sistem dan peralatan tambahan lainnya.
Dua tipe dasar power supply
adalah AT dan ATX. Power supply model AT didesain untuk mendukung motherboard
yang sesuai dengan AT. Power supply ATX didesain berdasarkan spesifikasi desain
ATX terbaru yang mendukung motherboard tipe ATX.
Gambar dibawah menunjukkan power supply ATX.

Ada dua perbedaan besar antara model power supply AT yang
lebih dulu ada dengan model power supply ATX yang lebih baru. Power supply ATX
memiliki dua konektor listrik motherboard model 6-pin, P8/P9, sementara power
supply ATX menggunakan satu konektor listrik 20-pin, P1. Pada power supply yang
mendukung AT, kipas pendingin menarik udara dari bagian depan case dan
menghembuskannya keluar lewat bagian belakang unit power supply.
Tegangan (level) Voltase DC
dari Power Supply
Power supply menghasilkan empat
tegangan keluaran voltase DC berbeda untuk digunakan oleh komponen pada sistem.
Yaitu +5V, -5V, +12V, dan -12 V. Pada power supply ATX, juga menghasilkan
voltase sebesar +3.3V yang digunakan oleh prosesor Pentium generasi-kedua.
Peralatan IC pada motherboard dan kartu adapter menggunakan voltase +5V. Form
factor power supply memberitahukan apabila level yang telah diproduksi tersebut
memenuhi kebutuhan voltase (tegangan).
Penting untuk mampu mengetahui
perbedaan penggunaan tingkat voltase berdasarkan kode-warna kabel. Hal tersebut
memungkinkan pengguna untuk melakukan pengujian pada kabel dengan menggunakan
multimeter untuk mengetahui bilamana ada masalah pada power supply. Perlu
dicatat bahwa power supply komputer mampu menghasilkan voltase hanya ketika
beberapa komponen dijalankan pada mesin. Jangan pernah mencoba memperbaiki
power supply yang telah rusak. Kapasitor di dalam kotak power supply menyimpan
listrik yang akan dibuang lewat tubuh ketika bersentuhan, kecuali bila unit
dimatikan atau dilepaskan dari sumber listrik. Umumnya, power supply lebih
sering diganti daripada diperbaiki.
TIP:
Voltase power supply diuji
menggunakan multimeter.
Tingkat voltase dapat juga dimanfaatkan lewat slot konektor
(penghubung) tambahan pada motherboard. Konektor listrik motherboard
menyediakan arus listrik hingga 1 ampere untuk motherboard maupun tiap slot
tambahan. Power supply mengalirkan listrik menuju motherboard dan slot
tambahannya melalui konektor listrik motherboard. Konektor motherboard ATX adalah
sebuah 20-pin, P1, konektor berkunci. Kunci tersebut untuk menghindari
terjadinya kesalahan pemasangan koneksi (hubungan). Perhatikan bahwa konektor
tipe Pentium 4 berbeda dengan ATX normal, yaitu, Pentium II. Informasi ini
terutama disebutkan dalam buku panduan motherboard dari pabrik atau secara
otomatis terdeteksi oleh BIOS on-board.
B.KONEKTOR POWER SUPPLY
· Konektor 20/24 pin ATX
motherboard

Konektor ini merupakan konektor
dari power supply unit (PSU) yang dihubungkan ke motherboard, berfungsi sebagai
sumber daya utama motherboard. Konektor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian
pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika menggunakan motherboard
yang baru maka konektor 20 dan 4 pin digabungkan. Versi lama ATX motherboard
masih menggunakan konektor ATX 20 pin. Sedangkan pada motherboard selanjutnya
sudah menggunakan konektor ATX 24 pin sebagai konektor sumber daya dari power
supply.
· Konektor 4/8 pin 12V

Konektor 4-pin 12V (P4) dan
konektor 8-pin 12V (EPS) digunakan untuk memberikan daya khusus kepada
prosesor. P4 mulai digunakan pada motherboard untuk prosesor pentium 4 sehingga disebut P4.
Fungsi dari konektor ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V
untuk Prosesor Pentium 4. Konektor EPS biasa digunakan untuk motherboard
server.
· Konektor 6 pin PCIe

Konektor ini digunakan untuk
memberikan daya pada beberapa graphic card yang berbasis PCIe yang membutuhkan
lebih banyak daya dibanding graphic card biasanya. Jarang ditemukan di PC,
hanya PC yang digunakan di bidang multimedia, terutama video. Konektor ini
terdiri dari 6-pin, terdiri dari 3 jalur +12V dan 3 jalur ground.
· Konektor 4 pin peripheral
power connector (Molex)

Konektor ini digunakan untuk
memasok daya ke berbagai komponen hardware yang terdapat di dalam casing
komputer. Komponen tersebut antara lain harddisk, CD-ROM, kipas, dll. Konektor
ini terdiri atas empat kabel. Sebuah kabel warna merah dengan tegangan +5V
berfungsi memberikan daya pada logic controller. Sebuah kabel kuning dengan
tegangan +12V sebagai sumber tenaga bagi motor penggerak. Dua buah kabel hitam
sebagai ground.
· Konektor Floppy

Konektor ini hanya berfungsi
memasok daya ke floppy disk drive. Jumlah jalur pada konektor ini sama dengan
pada konektor Molex, yaitu sebanyak 4 jalur dengan pembagian warna kabel dan
besar tegangan sama. Hanya berbeda fisik, yaitu konektor floppy lebih kecil
dibanding konektor Molex.
· Konektor SATA

Konektor ini digunakan khusus
untuk komponen yang menggunakan interface SATA, misalnya harddisk. Konektor ini
memiliki 3 tegangan, yaitu +3,3V, +5V, dan +12V.